Metamorphosys

Di dunia media sosial yang serba cepat, istilah “riding the wave” kini jadi strategi yang banyak digunakan oleh kreator maupun brand. Secara sederhana, istilah ini berarti menumpang gelombang tren yang sedang viral untuk meningkatkan perhatian publik terhadap sebuah konten atau merek.

Konsep ini semakin banyak dibahas dalam dunia pemasaran digital, karena terbukti mampu menjadi strategi ampuh untuk meningkatkan visibilitas brand, asal dilakukan dengan perhitungan yang tepat.

Apa Itu Riding the Wave?

Riding the wave adalah strategi komunikasi digital di mana brand atau kreator mengikuti tren yang sedang ramai agar kontennya relevan dengan percakapan publik. Tren tersebut bisa berupa lagu, tantangan, meme, berita viral, atau momen budaya pop yang sedang hangat.

Di sisi lain, pendekatan ini memungkinkan brand untuk “ikut bicara” di tengah arus besar perhatian audiens tanpa harus menciptakan tren baru dari nol.

Contoh sederhananya bisa kita lihat pada fenomena “dalgona coffee” yang viral saat pandemi. Banyak brand makanan dan minuman ikut membuat versi mereka, memanfaatkan gelombang antusiasme publik yang sudah terbentuk.
Atau pada TikTok, seperti akun @si_adrie, yang menjual rumah dengan gaya nyanyi dan joget ringan. Ia memadukan unsur hiburan dengan promosi produk, hasilnya? Viral, karena ia “menunggang” mood positif dan format yang sedang digemari.

Mengapa Riding the Wave Bisa Efektif?

a. Relevan dan Cepat Menarik Perhatian

Audiens media sosial punya atensi singkat. Dengan memanfaatkan tren yang sudah familiar, konten brand langsung terasa relevan tanpa perlu banyak penjelasan. Ini membuat audiens cepat tertarik, bahkan hanya dalam tiga detik pertama.

b. Efisiensi Waktu dan Biaya Ide

Karena format tren sudah dikenal luas, tim kreatif tidak perlu menghabiskan waktu lama mencari ide baru. Brand cukup menyesuaikan gaya konten tren agar tetap sesuai dengan identitas mereka.

c. Meningkatkan Keterlibatan (Engagement)

Tren yang viral sering mendorong audiens untuk ikut berpartisipasi, entah dengan duet, repost, atau komentar. Ketika brand masuk ke tren itu, peluang interaksi meningkat secara alami.

d. Memperkuat Citra Brand yang Up-to-Date

Mengikuti tren dengan cara yang tepat membuat brand terlihat segar, adaptif, dan dekat dengan gaya hidup audiens masa kini. Ini penting untuk membangun persepsi bahwa brand “hidup” di ruang yang sama dengan konsumennya.

Risiko yang Perlu Diantisipasi

Meski umumnya membawa dampak positif, tetap ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar riding the wave tidak berbalik arah.

Beberapa risiko utamanya bukan untuk dihindari, tapi dikelola dengan bijak:

  1. Ketidaksesuaian dengan Identitas Brand
    Kadang tren yang populer tidak selalu cocok dengan nilai atau gaya komunikasi brand. Solusinya: pilih tren yang masih bisa diadaptasi secara alami tanpa memaksakan diri.
  2. Momentum yang Cepat Berlalu
    Tren di media sosial bergerak sangat cepat. Karena itu, brand perlu memiliki tim respons cepat agar bisa mengeksekusi ide saat momentum masih hangat.
  3. Over-exposure
    Jika terlalu sering ikut tren, brand bisa tampak “ikut-ikutan”. Maka penting menjaga keseimbangan antara konten tren dan konten orisinal yang menegaskan jati diri brand.

Dengan manajemen yang tepat, ketiga hal ini bukan ancaman, melainkan pengingat untuk menjaga keseimbangan antara relevansi dan otentisitas.

Kunci Sukses Riding the Wave

Agar strategi ini benar-benar efektif, ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan oleh setiap brand atau kreator.

a. Relevansi adalah Segalanya

Tren yang bagus belum tentu relevan untuk semua orang. Pilihlah tren yang bisa dikaitkan dengan cerita atau nilai produkmu. Misalnya, brand fashion bisa memanfaatkan tren gaya berpakaian viral, sementara brand makanan bisa ikut tantangan resep atau kuliner.

b. Kecepatan Respons

Timing adalah kunci. Brand yang bisa cepat membaca tren dan mengeksekusi ide dalam waktu singkat akan punya peluang lebih besar untuk menonjol sebelum tren tersebut “tenggelam”.

c. Sentuhan Kreatif Sendiri

Alih-alih hanya meniru format yang sedang viral, tambahkan twist khas brand. Bisa berupa tone warna, tagline lucu, atau cara penyampaian yang khas. Kreativitas inilah yang membuat kontenmu tetap orisinal meski mengacu pada tren yang sama.

d. Mengetahui Audiens

Penting bagi brand untuk memahami siapa audiens utamanya, apakah mereka pengguna aktif TikTok, Instagram, atau X (Twitter)? Setiap platform punya karakter berbeda, begitu juga cara tren berkembang di dalamnya.

e. Kualitas Produksi yang Konsisten

Walau bergerak cepat, kualitas tetap penting. Pastikan visual, naskah, dan pesan tetap rapi agar konten tidak tampak asal jadi. Kecepatan tidak boleh mengorbankan kesan profesional.

Contoh Implementasi yang Efektif

a. Si Adrie dan Rumah Bernyanyi

Kasus unik dari @si_adrie di TikTok bisa dibilang contoh riding the wave yang sukses. Ia memadukan format hiburan populer dengan tujuan promosi properti. Hasilnya bukan hanya viral, tapi juga mengubah persepsi orang bahwa konten iklan bisa menghibur tanpa terasa menjual.

b. Brand yang Memasukkan Unsur Lokal ke Tren Global

Beberapa brand kuliner Indonesia juga berhasil menunggang tren global dengan sentuhan lokal, misalnya menyesuaikan resep viral dengan bahan khas Indonesia. Strategi ini memperluas jangkauan sekaligus memperkuat identitas nasional.

c. Kampanye Sosial yang Memanfaatkan Tren

Tak semua tren bersifat hiburan. Kadang, brand bisa ikut dalam tren sosial positif seperti donasi, edukasi, atau gerakan lingkungan. Ketika tren itu diadaptasi secara tulus dan konsisten, efeknya bisa memperkuat citra sosial brand.

Tips Menentukan Tren yang Tepat untuk Brand

  1. Amati Tren dari Berbagai Sumber
    Gunakan alat pemantauan media sosial atau platform seperti TikTok Creative Center untuk tahu tren apa yang sedang naik.
  2. Tanya: Apakah Tren Ini Masuk Akal untuk Produk Saya?
    Jika tren tidak bisa dikaitkan dengan pesan utama brand, sebaiknya dilewatkan. Fokus pada tren yang bisa menyampaikan nilai produk dengan cara yang menyenangkan.
  3. Gunakan Elemen Tren, Tapi Ceritakan Versi Sendiri
    Misalnya, gunakan lagu viral tapi ubah lirik atau narasinya agar sesuai produkmu.
  4. Pastikan Ada Nilai Tambah untuk Audiens
    Jangan hanya ikut tren demi views. Berikan insight, hiburan, atau emosi yang relevan agar audiens merasa mendapat sesuatu.
  5. Gunakan Momen Tren sebagai Awal Dialog, Bukan Tujuan Akhir
    Setelah konten tren ramai, arahkan audiens ke pesan brand yang lebih kuat, seperti produk baru atau kampanye yang sedang berjalan.

Riding the Wave dengan Etika dan Empati

Di tengah derasnya arus tren, brand tetap perlu menjaga sensitivitas. Tidak semua tren layak diikuti, terutama yang menyangkut isu sosial, politik, atau tragedi.
Kepekaan inilah yang membedakan brand yang “cepat” dari brand yang “cerdas.”

Kunci keberhasilan strategi ini bukan sekadar cepat ikut tren, melainkan tahu kapan dan bagaimana melakukannya dengan rasa. Dengan empati dan kejelasan nilai, riding the wave bisa menjadi alat komunikasi yang memperkuat hubungan emosional antara brand dan audiens.

Kesimpulan: Menunggang Gelombang dengan Kendali

Riding the wave bukan sekadar ikut-ikutan tren, tetapi memanfaatkan momentum publik untuk memperkuat pesan brand.
Strategi ini bekerja paling baik saat brand paham:

  • Siapa audiensnya,
  • Apa identitas dan nilai yang ingin disampaikan, dan
  • Bagaimana memberikan twist kreatif yang membuat tren terasa “punya mereka sendiri.”

Tren akan datang dan pergi, tetapi cara brand memanfaatkannya dengan cerdas dan autentik akan selalu meninggalkan kesan yang lebih lama.

Dengan keseimbangan antara spontanitas dan strategi, riding the wave bukan sekadar ikut arus, tapi menjadi peselancar yang tahu kapan harus berdiri, meluncur, dan berhenti dengan gaya.

Sebagai Creative & Digital Marketing Agency berbasis di Gading Serpong, Tangerang, Metamorphosys hadir untuk membantu brand menavigasi setiap gelombang tren dengan arah yang jelas. Kami percaya bahwa riding the wave bukan hanya tentang ikut arus viral, tetapi tentang bagaimana mengubah momentum menjadi makna. Dari strategi branding, desain konten, hingga optimasi media sosial, Metamorphosys menggabungkan kreativitas dan data untuk menciptakan komunikasi visual yang bukan hanya menarik, tetapi juga membangun koneksi nyata dengan audiens. Karena di dunia digital yang serba cepat, tiga detik pertama bukan hanya soal tampil beda, tapi tentang menjadi tak terlupakan.

Ingin brand-mu selalu relevan dan beresonansi di dunia digital? Hubungi Metamorphosys hari ini untuk berdiskusi tentang strategi kreatif yang bisa mengangkat identitas brand-mu ke level berikutnya.

Nama Penulis: Talitha Azalia Nurlete

Sumber: https://kol.id/blog/riding-the-wave-tak-melulu-efektif-untuk-brand 


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

10 − 8 =