Dimanapun produk berada, disana pasti ada marketing. Pada abad ke-21, marketing adalah industri bernilai tinggi dan merupakan strategi bisnis yang paling banyak digunakan. Hal ini dikarenakan performa bisnis dan penjualan produk/jasa sebuah brand sangat tergantung pada campaign marketing untuk meningkatkan awareness dan engagement terhadap produk maupun brand. Seperti kata entrepreneur terkenal, Gary Vaynerchuk, “Content is king, but marketing is queen and runs the household” yang berarti “Konten adalah raja tetapi marketing adalah ratu dan menjalankan rumah tangga”.
● Good Marketing vs Bad Marketing
Marketing tidak hanya bicara soal berjualan, namun lebih dari itu. Yang membedakan antara good marketing (marketing yang baik) dan bad marketing (marketing yang buruk) dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:
Aspek | Good Marketing | Bad Marketing |
Pendekatan | Berfokus pada pemahaman mendalam tentang kebutuhan customer, memberikan solusi, dan membangun komunikasi dan hubungan positif | Mengandalkan taktik yang bersifat manipulatif, menyesatkan, atau tidak etis untuk mencapai tujuan marketing |
Etika | Menyampaikan informasi kepada konsumen dengan jujur dan transparan | Memberikan informasi yang menyesatkan, menipu, dan merugikan konsumen |
Target market | Memperhatikan kebutuhan, keinginan, dan preferensi pelanggan. Fokus untuk memberikan solusi kepada konsumen dari produk/jasa yang ditawarkan | Tidak memperhatikan kebutuhan pelanggan dan lebih fokus pada keuntungan yang instan tanpa memperhitungkan kepuasan atau kepercayaan pelanggan |
Kualitas produk/jasa | Mempromosikan produk dan jasa yang berkualitas dan memberikan klaim dengan jujur tanpa ditambahkan atau dikurangi | Mempromosikan produk dan jasa yang tidak memenuhi standar dan tidak memberikan klaim yang sesuai |
Reputasi brand | Selalu berusaha membangun dan menjaga kualitas brand yang positif melalui kualitas yang baik dan layanan konsumen yang unggul | Menggunakan campaign yang menimbulkan skandal dan merugikan konsumen |
Efektivitas jangka panjang | Dengan kualitas produk/jasa yang baik dan hubungan kuat dengan konsumen, brand berkelanjutan dan selalu bertumbuh | Karena hanya mementingkan keuntungan cepat, akan merugikan keberlanjutan dan reputasi bisnis dalam jangka panjang |
Inovasi dan kreativitas | Menggabungkan inovasi dan kreativitas untuk membuat brand selalu menonjol dan tetap relevan di pasar | Cenderung mengandalkan taktik-taktik klise tanpa memperhatikan perubahan tren atau inovasi |
Baca Juga: Salah satu manfaat terpenting Desain Grafis dalam Pendidikan – Metamorphosys
Setelah melihat perbedaan antara keduanya, good marketing akan membuat brand akan lebih bertahan lama dengan citra yang baik di mata konsumen. Yuk, kita simak bersama contoh brand yang sudah mempraktikkan good marketing!
– Dove “Real Beauty” Campaign
Di tahun 2004, Dove meluncurkan campaign “Real Beauty” yang mempromosikan kecantikan sejati dan keragaman tubuh wanita. Campaign ini mendekonstruksi standar kecantikan tradisional dan mendukung penerimaan diri. Dove bukan hanya menciptakan kesan positif pada brandnya sendiri, namun juga memberikan dampak sosial yang positif. Campaign ini menghasilkan begitu banyak perhatian sehingga Dove menerima exposure media senilai 30 kali lipat dari spending campaign brand. Situs web campaign ini menarik 1,5 juta pengunjung. Dari sisi finansial, Dove memperoleh peningkatan pendapatan sebesar 10% dalam satu tahun. Dan hampir 20 tahun kemudian, campaign ini masih berjalan, dengan rencana untuk memperluas ke dunia virtual.
– Nike’s “Just Do It” Campaign
Campaign “Just Do It” Nike merupakan salah satu campaign marketing yang paling sukses dan bertahan dalam waktu yang panjang. Campaign ini menginspirasi, memotivasi, dan mengeksplorasi kisah-kisah atlet dunia yang mengesankan dan mencerminkan semangat keberanian dan tekad untuk mencapai tujuan, memposisikan Nike sebagai brand yang mendukung prestasi. Sampai saat ini, Nike tidak lepas dari tagline “Just Do It”. Campaign ini membantu Nike berkembang dalam industri sepatu di Amerika Utara, dan penjualan meningkat dari $877 juta menjadi
$9,2 miliar dolar hanya dalam kurun waktu 10 tahun.
– Coca-Cola’s “Share a Coke” Campaign
Simpel namun sangat kreatif, Coca-Cola menciptakan kemasan dengan nama-nama personal untuk mendorong konsumen berbagi minuman dengan orang-orang yang brand cintai. Ini adalah contoh campaign yang berhasil membawa brand lebih dekat dengan konsumen dan membangun interaksi sosial. Melalui campaign ini, penjualan Coca Cola meningkat sebesar 7% dan lebih dari 250.000 botol yang dipersonalisasi terjual dalam tiga bulan pertama campaign dimulai.
Pernahkah kamu mendengar istilah “Bad marketing is still marketing”? Memang menjadi semakin dikenal, namun dad marketing terjadi ketika strategi marketing yang dibuat tidak efektif dan bahkan merugikan citra brand. Yuk, kita simak bersama contoh brand yang sudah mempraktikkan bad marketing!
– Pepsi’s “Live For Now” Campaign
Pada tahun 2017, Pepsi meluncurkan iklan yang menampilkan Kendall Jenner yang menjadi pemimpin sekelompok pengunjuk rasa, seolah-olah meniru gerakan “Black Lives Matter” yang sempat gencar digaungkan di tahun tersebut. Di video campaign, Kendall memberikan kaleng Pepsi kepada seorang polisi selama protes. Iklan ini dianggap sebagai
tidak sensitif terhadap seriusnya isu-isu sosial dan politik, dan menerima banyak kritik karena mencoba mengkomodifikasi gerakan sosial. Kritik yang didapat membuat Pepsi harus menghapus video bernilai lebih dari $5 juta.
– McDonald’s #McDStories Twitter Campaign
McDonald’s mencoba melibatkan pengguna Twitter dengan hashtag #McDStories untuk mengumpulkan kisah positif tentang pengalaman dengan brand. Namun, campaign ini berbalik menjadi bencana ketika banyak orang menggunakan hashtag tersebut untuk membagikan pengalaman negatif brand dengan McDonald’s.
– Nivea’s “White Is Purity” Campaign
Pada tahun 2017, Nivea mengeluarkan iklan yang berjudul “White Is Purity” untuk mempromosikan produk pemutih kulit di Timur Tengah. Campaign ini dianggap sangat tidak sensitif dan dikecam karena disalahartikan sebagai rasisme.
● Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Setelah melihat beberapa contoh dari good dan bad marketing, kita bisa belajar beberapa hal dari keduanya, yaitu:
-
Pentingnya kesadaran sensitivitas sosial
Bad marketing sering kali terjadi ketika sebuah brand atau perusahaan tidak cukup peka terhadap sensitivitas sosial dan nilai-nilai masyarakat. Ini menunjukkan betapa pentingnya memahami dan menghormati perbedaan serta dinamika sosial.
-
Keterbukaan dan transparansi
Kejujuran dan transparansi adalah kunci dalam membangun kepercayaan customer. Bad marketing seringkali melibatkan informasi yang menyesatkan atau penutupan kekurangan produk atau layanan. Dengan membuka komunikasi yang jujur, brand dapat membangun kepercayaan yang kuat.
-
Pentingnya research market
Bad marketing dapat terjadi ketika perusahaan tidak memahami dengan baik kebutuhan dan preferensi target pasar brand. Research target market yang mendalam dapat membantu dalam mengidentifikasi tren, mengukur kepuasan pelanggan, dan menyesuaikan strategi marketing.
-
Responsif terhadap feedback
Menerima dan merespons feedback customer serta masyarakat umum adalah kunci untuk memperbaiki praktik marketing yang kurang efektif atau kontroversial. Responsif terhadap kritik dan saran dapat membantu brand berkembang dan memperbaiki citra brand.
-
Pentingnya etika bisnis
Etika bisnis memainkan peran penting dalam menjaga reputasi dan integritas brand. Bad marketing seringkali melibatkan praktik-praktik yang tidak etis. Oleh karena itu, menjaga standar etika yang tinggi adalah kunci untuk membangun dan mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan.
-
Analisis risiko dan keberlanjutan
Sebuah campaign marketing atau keputusan bisnis harus dipertimbangkan dari segi risiko dan keberlanjutan jangka panjang. Bad marketing sering kali muncul ketika perusahaan tidak mempertimbangkan secara matang konsekuensi jangka panjang dari tindakan marketing brand.
-
Kreativitas yang bisa dipertanggungjawabkan
Kreativitas dalam marketing adalah kunci, tetapi harus diimbangi dengan tanggung jawab. Bad marketing dapat mengajarkan bahwa kreativitas harus diarahkan ke arah yang positif, mendukung nilai-nilai brand, dan memahami konsekuensi potensialnya.
-
Melibatkan pihak internal
Membangun dan menjaga keterlibatan pihak internal, termasuk karyawan, dalam keputusan marketing adalah sangat penting. Bad marketing dapat terjadi ketika pihak internal tidak terlibat atau tidak memberikan input yang cukup dalam proses pengambilan keputusan.
● Ayo Perangi Bad Marketing Bersama!
Untuk memerangi bad marketing, perlu adanya komitmen yang kuat dari perusahaan kepada konsumen untuk mempraktikkan etika bisnis yang tinggi. Ayo kolaborasi dengan Metamorphosys untuk meningkatkan skill kamu sebagai seorang digital marketer dan membantu brand-brand dari berbagai bidang semakin berkembang. Digital marketing bersama Metamorphosys juga mencakup Art Direction, Graphic Design, Brand Logo Creation, Website Development, dan Social Media Management. Kami akan membantu
brand untuk berkembang dan mencapai goal-goal bisnis kamu. Bersama Metamorphosys, mari berkarya dan berkembang di dunia digital yang punya banyak peluang ini.
Penulis: Ignes Tifanny
Sumber:
trenasia.com/menyoal-prinsip-bad-marketing-is-still-a-form-of-marketing-yang-pernah-ditera
pkan-reebok-hingga-burger-king
https://www.byarcadia.org/post/bad-marketing-the-impact-on-a-business https://www.dashingduckmarketing.co.uk/post/10-failed-marketing-campaigns https://www.dove.com/id/stories/about-dove/dove-real-beauty-pledge.html https://strixus.com/entry/the-enduring-power-and-impact-of-doves-real-beauty-campaign-180 95#:~:text=The%20success%20of%20the%20campaign,expand%20to%20the%20virtual%2 0world.
https://www.linkedin.com/pulse/nikes-just-do-campaign-pratik-s-tayade/ https://www.brandbrewery.co.uk/insights/just-do-it#:~:text=The%20%22Just%20Do%20It%2 2%20campaign,span%20of%20just%2010%20years. https://www.linkedin.com/pulse/emotional-appeal-coca-colas-share-coke-campaign-lessons-l eslie-mupeti/
https://www.amausf.org/single-post/how-kendall-jenner-caused-millions-in-losses-for-pepsi-w ith-a-single-advertisement
https://medium.com/@burkelisabeth/mcdonald-backlash-after-twitter-campaign-mcdstories-e 4925d6d3762
0 Comments