Metamorphosys

Influencer virtual itu apa, sih? Eits, sebelum membahas lebih lanjut mengenai influencer virtual, kita bahas awal-mulanya terlebih dulu, yaitu dari ‘robot’.

Robot yang mengambil alih dunia adalah ketakutan yang dulu berasal dari film sci-fi yang membuat orang berpikir tentang masa depan. Saat ini telah berubah dari pemikiran yang dibuat-buat menjadi kenyataan potensial berkat perkembangan radikal dalam sains, teknologi, dan kecerdasan buatan. Sementara manusia mungkin masih bertahun-tahun lagi berjalan di antara robot-robot di jalan, berpapasan dengan mereka di pusat olahraga, atau makan di sebelah mereka di sebuah restoran.

Media sosial adalah salah satu tempat di mana interaksi H2R (Human to Robot) berkembang pesat. Jutaan orang di seluruh dunia menggunakan Instagram untuk mengikuti dan terlibat dengan gelombang baru kepribadian online.

Influencer Virtual. Apa itu Influencer Virtual? Menurut definisi, influencer virtual atau influencer CGI sebagaimana mereka juga dapat disebut, adalah ‘orang’ yang dihasilkan oleh komputer fiksi yang memiliki karakteristik, fitur, dan kepribadian manusia yang realistis. Mereka menjadi kekuatan nyata yang harus diperhitungkan dalam industri pemasaran influencer, dengan lebih banyak dari mereka muncul di Instagram setiap minggu dan lebih banyak merek mengantri untuk terlibat dengan sarana pemasaran futuristik ini.

Bagaimana Virtual Influencer bekerja?

Fotografi Selang Waktu Cahaya Biru

Foto oleh Pixabay

Tentu saja influencer virtual tidak benar-benar ‘ada’. Jadi bagaimana cara kerjanya? Di belakang mereka masing-masing adalah terdapat pencipta pintar – merek dan individu dengan mata yang tajam untuk teknologi – yang tak terlihat. Merekalah yang bertanggung jawab untuk mengembangkan platform media sosial influencer virtual dan membentuk tokoh-tokoh virtual ini menjadi influencer yang diakui secara internasional dengan cepat. Pencipta mereka yang menentukan cara mereka melihat, berpakaian, dan bertindak. Mereka juga memutuskan dengan siapa mereka bergaul, berinteraksi, dan berkolaborasi di media sosial. Yang terbaik dari semuanya, mereka dapat menyimpan uang yang diperoleh influencer ini dari kesepakatan merek mereka. Pembuat konten ini kemudian mengedit influencer mereka ke latar belakang apa pun yang mereka inginkan. Jadi, jika mereka telah menciptakan jenis influencer yang suka bepergian, maka yang mereka butuhkan hanyalah gambar latar beresolusi tinggi dari beberapa lokasi yang jauh dan influencer virtual dapat menandainya dari daftar wishlist mereka.

Bagaimana Merek Diuntungkan dari Virtual Influencer?

Sepasang Sepatu Sneaker Low Top Vans Abu Abu Di Samping Kaos Hitam, Kacamata Hitam, Dan Jam Tangan

Foto oleh Mnz

Jenis influencer seperti ini akan muncul di lebih banyak kampanye pemasaran brand ternama di masa mendatang. Tidak ada seorang pun yang perlu lebih menyadari tren ini selain merek yang ingin tetap berada di depan kurva dan menjangkau jenis audiens yang sama sekali baru. Beberapa influencer virtual paling populer telah mencapai lebih dari satu juta pengikut karena orang-orang di seluruh dunia terus tergila-gila dengan ‘kehidupan’ mereka. Faktanya, 54% dari semua konsumen di Inggris menemukan entitas virtual menarik pada tingkat tertentu. Jadi seperti ‘influencer manusia’, merek yang memilih untuk berkolaborasi dengan wajah virtual ini akan terbuka untuk khalayak yang besar dan berbagai macam manfaat.

Fleksibilitas untuk merek adalah daya tarik lain yang perlu diperhatikan. Influencer Virtual akan memberi merek lebih banyak kontrol atas kolaborasi mereka. Misalnya, jika influencer kehidupan nyata membuat kesalahan, akan sulit untuk menyelesaikannya karena sering harus melakukan pemotretan ulang dan akibatnya, peluncuran kampanye dapat menjadi tertunda. Ketika datang ke influencer virtual, kesalahan dapat dihapus dan diubah hanya dalam hitungan menit. Seperti kebanyakan hal dalam hidup, dibutuhkan seseorang untuk menguji air sebelum orang lain terjun dan hal yang sama terjadi dengan tren influencer virtual. Beberapa merek sudah mulai terjun ke cara pemasaran futuristik ini. Merek otomotif global seperti Renault telah menciptakan duta virtual mereka sendiri, Liv, yang diperkenalkan kepada publik di iklan televisi terbaru mereka – sebuah langkah perintis yang pasti akan segera ditiru banyak orang. Dior, Coach, Balenciaga, dan OUAI hanyalah segelintir nama desainer yang juga telah bermitra dengan bintang virtual mendatang.

Pada tulisan ini, influencer virtual yang dimaksud adalah karakter yang diciptakan secara virtual untuk menjadi influencer di media sosial, baik Instagram, Facebook, YouTube, dan lainnya. Keuntungan menggunakannya tentu didasari bukan hanya soal uji coba teknologi terhadap industri media sosial, namun juga karena adanya keuntungan yang bisa diambil dari sisi ekonomi lainnya.

Beberapa keuntungan dari penggunaan ini, antara lain:

Lebih hemat budget promosi

Orang Yang Memegang Uang Kertas 100 Dolar As

Foto oleh Alexander Mils

Sebagaimana diketahui, banyak influencer yang mematok tarif puluhan bahkan sampai ratusan juta. Tarif tersebut bahkan hanya untuk beberapa kali unggahan, dan setelah itu selesai. Lain halnya jika Anda sebagai pemilik perusahaan melirik virtual influencer. Anda hanya sekali saja memberikannya ‘kehidupan’, dan virtual influencer ini akan mencari jalannya sendiri untuk mempromosikan bisnis Anda. Biaya untuk membuat Computer-Generated Imagery (CGI) untuk membuat sebuah tokoh fiksi, diperkirakan dapat lebih memangkas biaya, dibandingkan dengan memakai jasa promosi influencer dari kalangan pesohor.

Bisa diatur lebih mudah

Ketika Anda berhadapan dengan para influencer dari kalangan pesohor, mereka akan memangkas keinginan Anda pada beberapa model promosi tertentu. Anda maunya begini, namun pesohor itu belum tentu mau melakukannya. Nah, jika Anda memakai virtual influencer, hal ini tak akan pernah terjadi. Para karakter komputer itu akan menyesuaikan dengan perintah Anda dalam melakukan promosi. Jadi Anda tinggal menyesuaikannya saja dengan kebijakan pemasaran perusahaan.

Terhindar dari kontroversi

Dua Pria Berpegangan Tangan

Foto oleh Prince Photos

Ada influencer yang pada mulanya baik-baik saja sehingga dipandang tepat untuk mempromosikan brand. Namun suatu ketika, ia tersandung kasus. Maka suka atau tidak, brand Anda bakal terseret juga. Hal ini tidak akan terjadi jika Anda memakai virtual influencer untuk melakukan promosi. Sebab mereka tidak punya kehidupan di luar kehidupan digital dimana mereka diciptakan.

Kerugian Memakai Virtual Influencer

Dibalik keuntungan yang dibawa oleh virtual influencer, tentu saja tersimpan kerugian atau kemungkinan masalah yang akan muncul jika Anda memakai mereka sebagai influencer dari brand Anda. Masalah utamanya tentu saja karena mereka adalah makhluk digital. Ya, makhluk yang tak pernah hidup di dunia nyata. Mereka tak merasakan sakit, panas, perih, dan seterusnya akibat imbas kerasnya kehidupan.

Sehingga ketika Anda memiliki produk sabun pemutih kulit dan memakai mereka untuk mempromosikan, tentu agak aneh. Apa relevansinya? Ya karena kulit mereka tidak pernah terpapar sinar matahari. Kulit mereka hasil rekayasa digital. Hal itulah yang membuat calon konsumen Anda akan kurang percaya terhadap manfaat dari produk Anda. Meskipun kenyataannya semua orang mengetahui bahwa para influencer artis juga tidak 100% memakai produk tersebut. Sebab kecantikan mereka hasil dari olah tata rias yang berbeda. Namun ketika Anda memakai karakter digital, tentu saja hal ini akan mengurangi trust konsumen terhadap produk Anda.

Oleh karena itu, pilih produk mana saja yang sedianya cocok dengan promosi bersama virtual influencer. Jangan sampai penggunaan mereka untuk mendongkrak promosi malah menjadi boomerang dari bisnis Anda.

Contoh Virtual Influencer

Dari berbagai virtual influencer, setidaknya ada 5 karakter yang memiliki jutaan followers di media sosial saat ini. Semuanya diambil dari Instagram. Mari kita lihat bersama-sama.

Lil Miquela

lil miquela virtual influencer

Foto diambil dari Instagram @lilmiquela

Lil Miquela merupakan karakter yang dibuat oleh Brud, sebuah startup yang berbasis di Los Angeles sejak tahun 2016. Ia dijelaskan sebagai sebuah robot model dan penyanyi yang berusia 19 tahun. Lil kelahiran campuran antara Brazil dan Spanyol. Saat ini di Instagramnya, Lil Miquela sudah memiliki 3,1 juta pengikut dan 1.916 mengikuti dengan 1.175 kiriman.

Imma Imma

imma virtual influencer

Foto diambil dari Instagram @imma.gram

Namanya diambil dari Bahasa Jepang yang berarti “sekarang”, merupakan sebuah virtual influencer yang dibuat oleh Aww Inc., startup yang mendeklarasikan sebagai pembuat manusia virtual. Imma pertama kali muncul pada Oktober 2018 dan mendapatkan 18 ribu lebih follower hingga akhir Januari 2019. Kini jumlah follower-nya sudah mencapai 357 ribu. Dengan kuantitas tersebut, Imma sudah bekerjasama mempromosikan berbagai brand mulai dari IKEA, Porsche, KFC, Magnum, Dior, Puma, Nike, Calvin Klein, Valentino, Amazon, Lenovo, dan lainnya.

Bermuda

bermuda virtual influencer

Foto diambil dari Instagram @bermudaisbae

Bermuda merupakan sosok gadis virtual yang terlahir dari rahim yang sama dengan Miquela, yakni dari Brud. Bedanya Bermuda merupakan gadis khas Amerika dengan rambut pirang dan wajah khas Eropa. Ia hadir sejak September 2019 dan kini sudah mendapatkan 278 ribu pengikut di Instagram.

Shudu Shudu

shudu virtual influencer

Foto diambil dari Instagram @shudu.gram

Dibuat oleh The Diigitals, sebuah digital modelling agency yang berbasis di Weymouth, AS. Ini kali pertama virtual influencer mengambil model dari Afrika Selatan. Dan ia beberapa kali mengecoh pesohor lain seperti Naomi Campbell, Alicia Keys, dan Tyra Banks, yang menganggap Shudu sebagai supermodel asli. Shudu beberapa kali menggarap promosi bersama brand besar seperti Samsung, Cosmopolitan, The Dubai Mall, WWD, Vogue, Balmain, Chanel, Bulgari, dan lainnya.

Rozy

rozy virtual influencer

Foto diambil dari Instragram @rozy.gram

Rozy berasal dari Korea Selatan dan dibuat oleh pengembang virtual influencer dari negeri ginseng Sidus Studio X. Ia pertama kali muncul pada bulan Agustus 2020, dimana hingga saat ini ia sudah mencatatkan kerjasama dengan 100 lebih brand. Penghasilannya hingga saat ini sudah mencapai lebih dari $833,000.

Lalu bagaimana menurut Anda soal virtual influencer ini? Tertarik untuk bekerjasama dengan mereka? Yuk diskusi di kolom komentar!

Metamorphosys memiliki berbagai macam influencer yang dapat mendukung pemasaran bisnis Anda. Kami siap untuk berkolaborasi dan membantu meningkatkan pemasaran brand atau perusahaan Anda. Untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana Anda dapat bekerja dengan kami, hubungi tim marketing kami.

Penulis: Ryan Stevan


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

12 − seven =